“QISSOH”
Suatu ketika ada tiga rakyat dipanggil oleh sang Raja, yang pertama namanya Pak awal, kedua namanya Pak Sani dan yang ketiga pak Salis, sengaja pake istilah Arab supaya mudah dalam mengingatnya, maklum nasabnya semi Arab, hehe just kidding.
Suatu ketika ada tiga rakyat dipanggil oleh sang Raja, yang pertama namanya Pak awal, kedua namanya Pak Sani dan yang ketiga pak Salis, sengaja pake istilah Arab supaya mudah dalam mengingatnya, maklum nasabnya semi Arab, hehe just kidding.
Pak Awal Sani Salis
adalah rakyat sipil biasa,bukan seorang abdi, ponggawa maupun prajurit. Masing-masing punya latar belakang yang
berbeda-beda, Awal adalah orang bodoh yang tekun. Dan Sani adalah orang yang
jenius tapi pemalas. Sedangkan Salis adalah orang bodoh yang juga pemalas.
Sebagai rakyat biasa,
merupakan kebanggan tersendiri dipanggil oleh Raja, mereka pun sangat senang, segera mereka memenuhi panggilan sang raja
tersebut dan langsung menghadapnya, sang rajapun menyambut mereka. Berikut
inilah peracakapan sang Raja dengan mereka/Asalis (Awal, Sani, Salis).
Raja : Kamu tau apa
tujuan saya memanggil kalian..?
Asalis:Mboten sang Raja..
Raja : Tujuan saya
memanggil kalian, saya ingin kalian mencari buah-buahan untuk saya di hutan, minimal
tiga jenis, apapun nanti yang kalian temukan dihutan itu, tolong bawa kesaya.
Asalis : Sabdo pangandiko rojo, kami siap laksanakan.!
Asalis : Sabdo pangandiko rojo, kami siap laksanakan.!
Dengan senang hati
merekapun pulang kerumah masing-masing untuk mengambil peralatan yang
dibutuhkan. Setelah memperoleh peralatan yang dicari (satu golok dan satu
kantong) mereka berangkat ke hutan, setelah sampai dihutan mereka berpencar,
Awal kearah selatan, Sani kearah barat dan Salis timur.
Awal, sebagaimana disebutkan
diatas adalah orang bodoh yang tekun,ya..!orang bodoh, yang tidak banyak
pertimbangan, yang hanya melakukan sebatas apa yang dimengerti, dalam hal ini adalah
sebuah perintah sang raja untuk mencari buah yang terbaik buat sang raja. Dengan
modal ketekunanya si Awal yang bodoh menelusuri hutan dengan seksama dan yang
ada dalam niatanya hanyalah mencari buah buat sang raja, harus buah yang paling
bagus dan masih segar.Sebab ketekunan dan kerja kerasnya Buah pertama berhasil ditemukan, buah pisang emas yang sangat
matang kuning keemasan,Awalpun memasukanya kedalam kantong bawa’anya. Awal
berjalan lagi menelusuri hutan, sekali lagi dengan modal ketekunan. Singkat
cerita buah kedua dan ketigapun berhasil ia temukan tentunya buah-buahan yang
masih segar dan bagus.
Sani, sebagaimana
disebutkan diatas adalah orang jenius yang malas. Ya..!orang jenius yang banyak
pengetahuan, dan pinter dalam hal mengotak-atik sesuatu,biasanya hanya melakukan
hal-hal yang ringan,tanpa mau bekerja keras. Sebagai orang jenius, Sani
berfikir, tidak mungkin seorang raja memerintahkan saya untuk mencari
buah-buahan yang segar dan bagus, dirumah kan ada kulkas besar, yang lengkap
dengan segala macam buah-buahan,ngapain repot-repot perintah cari buah segala,Paling
nanti buahnyapun gak di makan, sangat gak mungkin..!gak masuk akal!.melalui
pemikiran rasionalnya, akhirnya Sani meremehkan perintah sang raja. “Orang
pintar biasanya tidak menerima hal-hal yang sifatnya irasional”.Melalui hasil ijtihadnya
itu, akhirnya Sani menelusuri hutan,tidak sebagaimana yang pak Awal lakukan
dengan tekun dan seksama karna keterbatasan akalnya yang tidak sampai pada pemikiran
Sani, melainkan dengan santai dan pemikiran “paling nantinya buah ini gak di
makan” akhirnya Sani melihat ada buah nangka yang tergeletak, tanpa ragu Sani
mengambilnya, walapun buah nangka tersebut sudah “busuk”, karna dengan
pertimbangan pemikiranya itu tadi “paling nantinya buah ini gak dimakan” lalu
dimasukanlah buah tersebut kedalam kantong.Singkat cerita, buah kedua dan
ketiga pun ia peroleh dengan mudah,tapi status buahnyapun sama dengan buah yang
pertama.
Sedangakan Salits,
sebagaimana yang telah disebut diatas adalah orang bodoh yang malas. Orang
bodoh yang tidak tau apa tujuan atau misi yang harus dicapainya,malas, yang
tidak mau bekerja keras. Dihutan Salits bingung,dimana harus mencari
buah-buahan itu, kesana jauh, kesitu juga jauh, pada akirnya karna kebodohan
dan kemalasanya Salist tidak menemukan buah-buahan yang ia cari, lalu ia
memasukan rumput kering kekantongnya sebagai bukti kinerjanya.
Awal, Sani, Salis,
turun dari hutan,masing-masing membawa satu kantong pesenan sang Raja, mereka
pun langsung menghadap sang Raja. Awal dengan tenangnya menghadap Raja, karna
yaqin bahwa buah-buahan yang dibawa merupakan buah-buahan terbaik., sedangkan Sani walaupun membawa
buah busuk juga kelihatan tenang, karna masih berkeyakinan bahwa sang raja
tidak mungkin membuka kantong bawa’anya, Salits agak sedikit khawatir, karna
yang ia bawa adalah rumput kering.
Memang betul apa yang diyakini oleh Sani, sang
Raja memang tidak membuka kantong-kantong tersebut, namun sang Raja memerintahkan
prajurit untuk memasukam mereka kedalam penjara,kata sang Raja: “Prajurit bawa
mereka ke penjara dan suruh mereka makan apa yang ada pada kantong mereka”.
Mereka pun dibawa kepenjara.
Dalam hal ini Awal lah
yang paling tenang, karna kantong yang dibawa merupakan buah-buahan yang segar
dan bagus, hasil kerja keras dan ketaatnya terhadap Raja,dan bisa menikmatinya
didalam penjara.
Sedangkan Sani dan
Salits merasa kecewa, dengan kepandaian sani yang aplikasnya tidak tepat dan
kebodohan Salits serta kemalasan kedua orang tersebut,menjadikan mereka harus
menanggung resiko memakan buah-buahan dan rumput kering.
Hikmah yang bisa diambil
dari qissoh diatas adalah :
-
Kebodohan bukan berarti ketidak
sanggupan seseorang untuk menghasilkan sesuatu, namun kebodohan yang dilandasi
dengan keikhlasan dan ketekunan,justru melebihi kepandaian yang tidak dilandasi
dengan keikhlasan dan ketekunan.” Al-Ujrotu bi qadri at-Ta’ab”..Allah
berfirman: . lahaa maa kasabat wa
alaihaa maktasabat. la mendapat pahala
dari kebajikan yang diusahakannya dan ia mendapat siksa dari kejahatan yang
diusahakannya.
-
Intisari kebaikan amal bukan terletak
pada kepandaian dalam mengamalkanya, yang merupakan sifat lahiriah,namun
terletak pada keikhlasan yang merupakan sifat batiniyah yang berpangkal dihati.
Rasulullah
saw. bersabda, “Ingatlah bahwa dalam
tubuh ada segumpal daging, jika baik maka seluruh tubuhnya baik; dan jika buruk
maka seluruhnya buruk. Ingatlah bahwa segumpul daging itu adalah hati.” (Muttafaqun
‘alaihi).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar