Selamat Datang..!!Kecenderungan manusia untuk saling berbagi, membawanya berfikir dan memanfa'atkan segala media yang ada demi termanifestasikanya sebuah intraksi

Senin, 14 November 2011

QISSOH


 
“QISSOH”
Suatu ketika ada tiga rakyat  dipanggil oleh sang Raja, yang pertama namanya Pak awal, kedua namanya Pak Sani dan yang ketiga pak Salis, sengaja pake istilah Arab supaya mudah dalam mengingatnya, maklum nasabnya semi Arab, hehe just kidding.

Pak Awal Sani Salis adalah rakyat sipil biasa,bukan seorang abdi, ponggawa maupun prajurit.  Masing-masing punya latar belakang yang berbeda-beda, Awal adalah orang bodoh yang tekun. Dan Sani adalah orang yang jenius tapi pemalas. Sedangkan Salis adalah orang bodoh yang juga pemalas.
Sebagai rakyat biasa, merupakan kebanggan tersendiri dipanggil oleh Raja, mereka pun sangat senang,  segera mereka memenuhi panggilan sang raja tersebut dan langsung menghadapnya, sang rajapun menyambut mereka. Berikut inilah peracakapan sang Raja dengan mereka/Asalis (Awal, Sani, Salis).
Raja : Kamu tau apa tujuan saya memanggil kalian..?
Asalis:Mboten sang Raja..
Raja : Tujuan saya memanggil kalian, saya ingin kalian mencari buah-buahan untuk saya di hutan, minimal tiga jenis, apapun nanti yang kalian temukan dihutan itu, tolong bawa kesaya.
Asalis : Sabdo pangandiko rojo, kami siap laksanakan.!
Dengan senang hati merekapun pulang kerumah masing-masing untuk mengambil peralatan yang dibutuhkan. Setelah memperoleh peralatan yang dicari (satu golok dan satu kantong) mereka berangkat ke hutan, setelah sampai dihutan mereka berpencar, Awal kearah selatan, Sani kearah barat dan Salis timur.
Awal, sebagaimana disebutkan diatas adalah orang bodoh yang tekun,ya..!orang bodoh, yang tidak banyak pertimbangan, yang hanya melakukan sebatas apa yang dimengerti, dalam hal ini adalah sebuah perintah sang raja untuk mencari buah yang terbaik buat sang raja. Dengan modal ketekunanya si Awal yang bodoh menelusuri hutan dengan seksama dan yang ada dalam niatanya hanyalah mencari buah buat sang raja, harus buah yang paling bagus dan masih segar.Sebab ketekunan dan kerja kerasnya Buah pertama  berhasil ditemukan, buah pisang emas yang sangat matang kuning keemasan,Awalpun memasukanya kedalam kantong bawa’anya. Awal berjalan lagi menelusuri hutan, sekali lagi dengan modal ketekunan. Singkat cerita buah kedua dan ketigapun berhasil ia temukan tentunya buah-buahan yang masih segar dan bagus.
Sani, sebagaimana disebutkan diatas adalah orang jenius yang malas. Ya..!orang jenius yang banyak pengetahuan, dan pinter dalam hal mengotak-atik sesuatu,biasanya hanya melakukan hal-hal yang ringan,tanpa mau bekerja keras. Sebagai orang jenius, Sani berfikir, tidak mungkin seorang raja memerintahkan saya untuk mencari buah-buahan yang segar dan bagus, dirumah kan ada kulkas besar, yang lengkap dengan segala macam buah-buahan,ngapain repot-repot perintah cari buah segala,Paling nanti buahnyapun gak di makan, sangat gak mungkin..!gak masuk akal!.melalui pemikiran rasionalnya, akhirnya Sani meremehkan perintah sang raja. “Orang pintar biasanya tidak menerima hal-hal yang  sifatnya irasional”.Melalui hasil ijtihadnya itu, akhirnya Sani menelusuri hutan,tidak sebagaimana yang pak Awal lakukan dengan tekun dan seksama karna keterbatasan akalnya yang tidak sampai pada pemikiran Sani, melainkan dengan santai dan pemikiran “paling nantinya buah ini gak di makan” akhirnya Sani melihat ada buah nangka yang tergeletak, tanpa ragu Sani mengambilnya, walapun buah nangka tersebut sudah “busuk”, karna dengan pertimbangan pemikiranya itu tadi “paling nantinya buah ini gak dimakan” lalu dimasukanlah buah tersebut kedalam kantong.Singkat cerita, buah kedua dan ketiga pun ia peroleh dengan mudah,tapi status buahnyapun sama dengan buah yang pertama.
Sedangakan Salits, sebagaimana yang telah disebut diatas adalah orang bodoh yang malas. Orang bodoh yang tidak tau apa tujuan atau misi yang harus dicapainya,malas, yang tidak mau bekerja keras. Dihutan Salits bingung,dimana harus mencari buah-buahan itu, kesana jauh, kesitu juga jauh, pada akirnya karna kebodohan dan kemalasanya Salist tidak menemukan buah-buahan yang ia cari, lalu ia memasukan rumput kering kekantongnya sebagai bukti kinerjanya.
Awal, Sani, Salis, turun dari hutan,masing-masing membawa satu kantong pesenan sang Raja, mereka pun langsung menghadap sang Raja. Awal dengan tenangnya menghadap Raja, karna yaqin bahwa buah-buahan yang dibawa merupakan buah-buahan  terbaik., sedangkan Sani walaupun membawa buah busuk juga kelihatan tenang, karna masih berkeyakinan bahwa sang raja tidak mungkin membuka kantong bawa’anya, Salits agak sedikit khawatir, karna yang ia bawa adalah rumput kering.
 Memang betul apa yang diyakini oleh Sani, sang Raja memang tidak membuka kantong-kantong tersebut, namun sang Raja memerintahkan prajurit untuk memasukam mereka kedalam penjara,kata sang Raja: “Prajurit bawa mereka ke penjara dan suruh mereka makan apa yang ada pada kantong mereka”. Mereka pun dibawa kepenjara.
Dalam hal ini Awal lah yang paling tenang, karna kantong yang dibawa merupakan buah-buahan yang segar dan bagus, hasil kerja keras dan ketaatnya terhadap Raja,dan bisa menikmatinya didalam penjara.
Sedangkan Sani dan Salits merasa kecewa, dengan kepandaian sani yang aplikasnya tidak tepat dan kebodohan Salits serta kemalasan kedua orang tersebut,menjadikan mereka harus menanggung resiko memakan buah-buahan dan rumput kering.
Hikmah yang bisa diambil dari qissoh diatas adalah :
-          Kebodohan bukan berarti ketidak sanggupan seseorang untuk menghasilkan sesuatu, namun kebodohan yang dilandasi dengan keikhlasan dan ketekunan,justru melebihi kepandaian yang tidak dilandasi dengan keikhlasan dan ketekunan.” Al-Ujrotu bi qadri at-Ta’ab”..Allah berfirman: . lahaa maa kasabat wa alaihaa maktasabat. la mendapat pahala dari kebajikan yang diusahakannya dan ia mendapat siksa dari kejahatan yang diusahakannya.
-          Intisari kebaikan amal bukan terletak pada kepandaian dalam mengamalkanya, yang merupakan sifat lahiriah,namun terletak pada keikhlasan yang merupakan sifat batiniyah yang berpangkal dihati.
Rasulullah saw. bersabda, “Ingatlah bahwa dalam tubuh ada segumpal daging, jika baik maka seluruh tubuhnya baik; dan jika buruk maka seluruhnya buruk. Ingatlah bahwa segumpul daging itu adalah hati.” (Muttafaqun ‘alaihi).



Tidak ada komentar:

Posting Komentar